Bab 600
Bab 600
Semua orang ramal membicarakannya.
“Benar–benar, apakah Selena menganggap dirinya sendiri bunda maria? Jangan karna petugas kebersihan adalah orang miskin. Jadi, kalau mereka melakukan kesalahan mereka bisa dibebaskan
tanpa dosa. Kalau demikian bagaimana kalau besok aku pergi ke jalan dan menabrakkan diri ke Rolls- Royce, lalu bilang kalau aku tidak punya uang. Jadi tidak apa apa?”
“Nyonya Irwin, ‘kan kaya raya, jadi langsung saja bantu bayar satu miliar itu. Untuk apa mempersulit orang kecil dengan hanya bersimpati?”
“Benar juga. Tadi di atas panggung aku masih berpikir dia dan Tuan Harvey serasi bagaikan langit dan bumi. Sekarang dilihat, tidak ada yang istimewa. Uang kami para artis tidak didapat dengan mudah. Gaun seperti ini memang susah dipinjam, sekarang kena air jadi rusak. Kalau sampai gaun ini rusak, kami akan masuk daftar hitam. Kerugian ini nggak cuman bisa dihapus dengan omong saja.”
“Bukan hanya satu miliar, dua miliar pun tidak cukup. Devi Caraka menawarkan harga yang sangat wajar.
Mendengar keributan dari orang–orang, petugas kebersihan itu tampak gelisah dan berkata, “Nona, jangan hiraukan aku. Berapapun biayanya, aku akan ganti.”
Devi makin angkuh. “Kamu dengar dengan jelas, ‘kan? Aku tidak menyalahkanmu karena tidak tahu barang bagus, tetapi kebaikan hati yang berlebihan juga harus ada batasnya. Kamu mau bantu dia bayar
atau diam saja.” Property © NôvelDrama.Org.
Selena tersenyum dan berkata, “Baiklah, aku bisa bayar biaya kebersihan seratus ribu.”
“Wah, Tuan Harvey mau bangkrut ya? Kenapa istrinya pelit sekali? Satu miliar saja nggak mau
Quar.”
“Apa Tuan Harvey tahu dia begitu pelit? Aku benar–benar nggak tahu apa yang dia sukai darinya.”
Selena berkata dengan tenang, “Semuanya, jangan terburu–buru. Jika gaun ini asli, bahkan sepuluh miliar pun aku mampu membayarnya. Tapi ini adalah barang palsu. Satu miliar cukup untuk orang itu bekerja keras seumur hidup, jadi mengapa harus mengeluarkan uang sebanyak itu?”
“Palsu? Tidak mungkin. Kain ini, tekstur ini jelas–jelas merek ternama.”
“Aku hanya bisa mengatakan kalau itu adalah tiruan yang cukup baik, tapi tetap saja itu adalah barang
palsu.”
Devi makin marah melihatnya dan bersikeras. “Bagaimana kamu bisa mengatakan ini adalah barang
palsu padahal kamu sendiri nggak tahu itu?”
Selena berdiri dengan tangan di belakang dan berkata dengan santal, “Atas dasar apa? Atas dasar gaun asli ini ada di rumahku, satu–satunya barang langka yang tak ada yang kedua.”
Setelah perkataan mengatakan hal ini, suara orang–orang di sekitar segera berhenti.
Mereka bisa meragukan orang lain, tetapi Selena adalah Nyonya Irwin!
Jangankan sebuah gaun, selama dia menyukainya, Harvey akan memindahkan seluruh pusat perbelanjaan untuknyal
Pemikiran orang berubah dengan cepat.
Aduh, salah menyinggung orang.
Namun, siapa sangka seorang artis akan memakal barang palsu di depan umum dan bahkan mengancam orang lain? Jika hal ini terbongkar, dia akan tamat.
Mendengar kata–kata ini, Devi langsung merasa panik. Dia berhasil menghasilkan banyak uang tambahan dalam waktu singkat.
Dia secara khusus memilih pekerja blasa yang tidak punya uang, tidak punya pengaruh, dan tidak tahu merek apa pun. Sekalipun dia rugi, dia tidak berani mengungkapkannya.
Hari ini dia mencoba trik yang sama lagi, tak disangka hal ini malah jadi senjata makan tuan.
Sekarang masalahnya sudah menjadi besar, Devi tidak ingin karena hal seperti dia gagal dalam industri
hiburan.
Nasi sudah menjadi bubur, saat ini dia tidak peduli dengan konsekuensinya. Dia bersikeras gaun yang
dipakainya asli.
“Siapa kamu? Apakah kamu tahu seberapa sulit mendapatkan gaun buatan Master Niko? Jangan bicara
omong kosong.”
Di tengah kerumunan, terdengar suara dengan nada dingin. “Dia adalah istriku. Aku yang membelikan gaun itu untuknya. Ada masalah?”
Banyak orang secara otomatis memberikan jalan, Harvey Irwin muncul dengan wajah tenang.
Devi mungkin tidak mengenal Selena, tetapi orang ini sering muncul di bagian keuangan. 2
“Anda, Anda adalah … Tuan Harvey?”